Monday, March 26, 2012

Akan Tiba Masa


“Hilangkanlah ya ALLAH... Klo mang. jodoh munculkanlah di saat yang tepat engkaulah maha mengetahui... Aamiin..”

Belumlah hilang rasa sedih ini. Kemudian aku kembali dikejutkan dengan kalimat di atas. Sebenarnya kalimat itu lebih dulu ada di timeline twitter-nya, hanya saja aku baru mengetahuinya. Ternyata sebelum ia secara halus dan secara tidak langsung memintaku untuk menyerahkan semuanya pada yang Menciptakan, telah ada kalimat itu pada beberapa jam sebelumnya. Andai dia tahu, selama inipun aku selalu menyerahkan segala-Nya, kepada Yang Maha Kuasa. Karena aku memanglah hanya seorang hamba yang lemah. Tak mampu aku menyimpan fitrah untuknya tanpa mengadu kepada Allaah. Tanpa memohon kepada-Nya. Setiap kali, kala rindu menyergapku semuanya kuserahkan pada-Nya. Aku memohon dengan ketidakberdayaanku, selepas sholatku agar Sang Maha Suci berkenan menyampaikan salam rinduku untuknya. Semua aku serahkan pada-Nya. Seperti yang ia inginkan. Hanya saja, untuk kesekian kalinya aku katakan. Aku memiliki sebuah keyakinan yang dalam. Akan rasaku ini. Sudahlah.. aku hargai itu, aku tahu karena ia pasti lebih mengetahui. Dan Allaah Maha Mengetahui.

Berkali-kali kulihat ulang timeline-nya, meskipun aku tahu bahwa hasilnya akan nihil. Karena kalimat itu takkan berubah. Seiring waktu sedihku berubah menjadi seperti rasa sakit. Sempat aku berfikir, tak perlulah ia mengatakannya jika memang ia menginginkannya. Tapi segera kutepis lagi dengan prasangka positifku. Maafkan aku. Kembali kutermenung. Mencoba meluaskan fikiranku. Melapangkan hatiku. Kulihat sisi positifnya. Perlahan sakit itu kian berkurang. Aku tersenyum. Tentulah, ia menginginkan itu. Siapa yang ingin terjebak dengan rasa yang belum saatnya? Ada saatnya untuk itu. Memang setiap orang pasti akan merasakannya, termasuk dirinya. Namun kini aku tahu. Bahwa ia adalah sosok yang hebat. Sosok yang tho’at kepada Tuhannya yang juga Tuhanku. Allaah Yang Maha Terpuji. Bagaimana aku bisa begitu egois ? karena seharusnya aku mendukungnya. Aku tak mau untuk tak berbuat adil kepadanya. Aku harus mendukung keputusannya itu. Itu adalah salah satu sikap penjagaannya untukku. Aku tak mau citranya ternoda hanya karena seseorang sepertiku. Bagaimana jika timbul fitnah jika ia tetap menyimpan rasa itu? Bagaimana jika itu terus mengganggunya? Aku tak mau itu terjadi. Yaa Allaah.. jikalah memang dirinya menginginkan hal itu, hamba-Mu yang dhoif ini akan berusaha mendukungnya. Karena aku tak akan berdaya menghalangi ketaatan seorang hamba-Mu, menyerahkan segala yang ada padanya hanya untuk-Mu yaa Robb… berilah ia kemuliaan disisi-Mu..

Aku yakin. Allah-ku Maha Mendengar. Suatu saat, atas kehendak-Nya rasa itu akan muncul kembali disaat yang tepat. Sebagai hadiah untukku kelak. Yaa, pasti itu akan terjadi. Aku yakin :)
Sekarang, gapailah mimpi-mimpimu itu. Lakukanlah dan berikanlah yang terbaik untuk Allaah. Mengabdilah untuk-Nya. Kelak akan kita dapatkan harapan kita. Aamiin..

Terimakasih dan Maafkan aku..

No comments:

Post a Comment